Selasa, 21 Juni 2016

LEMAS SAAT PUASA ? HAL - HAL INI PENYEBABNYA


Sudah makan sahur, harapannya tubuh berenergi sepanjang hari. Tapi nyatanya siang-siang sudah lemas sehingga malas melakukan aneka aktivitas. Apa sebabnya?

Lemas saat puasa dikatakan hanya terjadi pada fase awal puasa, yakni 3-4 hari pertama. Prof Endang L Achadi, Ketua Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia, mengatakan bahwa setelah 3-4 hari tubuh akan beradaptasi sehingga tak akan lagi merasa lemas dan lesu. 

Nah, berikut ini beberapa penyebab munculnya rasa lemas pada saat sedang berpuasa :

1. Makan Banyak - Banyak Saat Sahur

Makan banyak-banyak saat sahur bukan jaminan Anda tidak akan lemas di siang hari lho. Menurut praktisi yoga sekaligus salah satu pelaku food combining, Erikar Lebang, makan banyak tapi tanpa metode yang tepat justru akan membuat energi sistem cerna teralokasi secara tidak efisien.

Menurutnya, orang yang makan banyak - banyak saat sahur dengan tujuan asal kenyang, maka akan cepat lapar atau mengalami berbagai ketidaknyamanan akibat inefisiensi energi tubuh. Sebab pukul 4 pagi hingga 12 siang secara siklus merupakan fase di mana energi cerna sedang dipergunakan tubuh untuk membuang sisa metabolisme malam hari.

2. Makan Terlalu Sedikit Saat Sahur
Praktisi Gizi Klinik dan Olahraga Rita Ramayulis, DCN, MKes mewanti - wanti agar makan saat sahur dalam jumlah cukup. Sebab apabila makan terlalu sedikit akan membuat cadangan energi tubuh cepat habis. Akibatnya, tubuh akan cepat terasa lemas.

Jika terlambat bangun sahur, sehingga sudah mepet waktu imsak, dr Inge Permadhi, SpGK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menyarankan mengonsumsi sereal dan susu.

Sereal yang terbuat dari gandum mengandung karbohidrat yang baik sebagai sumber energi. Namun karbohidrat mudah diserap tubuh sehingga rasa lapar akan terasa. Untuk itu dibutuhkan protein sebagai sumber energi cadangan dan serat untuk melengkapinya. Serat memperlambat penyerapan karbohidrat sehingga rasa lapar akan tertunda.

3. Kurang Minum
Kurang minum bisa menyebabkan dehidrasi dan tubuh lemas. Untuk itu perlu memenuhi kecukupan air minum. Caranya tentu saja dengan menabung persediaan air dari berbuka puasa di hari sebelumnya. Sehingga meskipun sahur hanya dengan sereal dan susu, tubuh tidak akan dehidrasi karena kekurangan cairan.

"Jangan lupa juga makan buah kalau bisa. Buahnya yang mengandung banyak cairan seperti semangka. Jadi kalaupun sahurnya mepet puasanya tetap kuat," saran dr Inge.

4. Hipoglikemia
Cepat lelah, muncul keringat dingin, mata berkunang-kunang, dan terasa seperti akan pingsan, waspadai hipoglikemia. Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah seseorang sangat rendah, yaitu berada di bawah 70 mg/dL.

Dituturkan spesialis penyakit dalam, dr Em Yunir, SpPD, KEMD, jika pada dasarnya orang tersebut tidak memiliki riwayat diabetes, biasanya tubuh masih memiliki daya kompensasi, sehingga kadar gula darahnya bisa bertahan di angka 80-90 mg/dL.

Gula darah bisa rendah saat puasa, karena adanya pengurangan asupan makanan selama seharian. Umumnya, hipoglikemia muncul di sore hari menjelang buka puasa. Tapi belum tentu setiap lemas saat puasa pasti hipoglikemia. 

Untuk memastikan apakah benar hipoglikemia atau bukan, maka harus melakukan cek gula darah. Kalau hasilnya di bawah 70 mg/dl, apalagi sampai di bawah 60 mg/dL, maka dianjurkan segera berbuka.

5. Kebanyakan Tidur
Tidur seharian pada saat sedang berpuasa bukanlah cara tepat menghemat energi. Karena kebanyakan tidur juga bisa bikin lemas.

dr Andreas Prasadja, RPSGT, yang akrab disapa dr Ade, ahli kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran menjelaskan sangat wajar seseorang mengantuk di bulan puasa. Sebab tubuh akan menjadi kekurangan tidur dan utang tidur makin banyak. Ini membuat tubuh beradaptasi dengan cara mengantuk lebih sering dan tubuh menjadi lemas.

Saat tidak sedang di bulan Ramadan, jam tidur yang dianjurkan setiap hari adalah sekitar 7-8 jam. Namun, dengan pengurangan ini maka jam tidur dipastikan akan berkurang. Untuk memenuhi pengurangan ini, tubuh akan tetap berusaha memenuhi jam tidur tersebut, sehingga siang hari orang akan mengalami kantuk berlebihan.

Rasa kantuk yang berlebihan akan membuat seseorang justru menjadi kebanyakan tidur, akibatnya tubuhnya menjadi lemas. dr Ade menyarankan Anda tetap melakukan aktivitas di jam yang memang sudah seharusnya, tapi berikan waktu lebih kurang 15 menit di sela istirahat siang untuk beristirahat.

Share:

FACEBOOK

Berita Populer

Diberdayakan oleh Blogger.